Sabtu, 15 Mei 2010

POTRET PARIWISATA KARAWANG

(FOTO CIBENDO CIPARAGE TEMPURAN).

OLEH:Hj.ELI AMALIA PRIATNA
WAKIL BUPATI KARAWANG
KARAWANG,PELITA ON LINE.-

Kabupaten kita adalah lumbung padi Jawa Barat,saatnya kita secara bersama wujudkan produksi pangan di kabupaten karawang dan, mari bersama pula kita lestarikan Karawang sebagai lumbung pangan nya Jawa Barat .di hari gerakan penanaman satu orang satu pohon tahun2009, “ One Man One Tree kabupaten karawang lalu, penulis mengajak dengan kesungguhan hati dan kebersihan pikir, mari lakukan semua yang perlu di lakukan, guna mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala aspek dan, sesuai dengan kapasitas masing –masing, seterunya untuk dunia pendiikannya pun kabupaten Karawang tersohor mumpuni di level regional dan nasional , bahkan dunia internasional sudah mulai meliriknya misal Negara Australia dan Belanda.

Namun bila di cermati penulis secara mendalam,aset – aset yang ada di dalam bumi dan laut yang terkandung di Karawang belum terkelupas dan ternikmati semestinya,misal pantai pesisir Cibendo Ciparage Tempuran. `sebenarnya sudah terasa sudah dengan bukti–bukti pengakuan beberapa pihak untuk keunggulan kabupaten kita. Misal bab seni tradisional.Pangkal Perjuangan adalah rajanya pentas seni tradisional di daerah Jawa Barat, dari pagelaran seni wayang golek dan jaipong saja sudah merajai sabunderan negri pasundan.bahkan nasional dan internasional pula pentas buadaya kita sudah di akuinya, belum lagi di tambah dengan hasil – hasil kolaborasi dengan seni odong –odong ,Liong, Barongsai , Egrang dan tempat – tempat wisata Panta,religus dan lainya.
Seni itu merupakan asset yang bisa berdaya guna, menghasilkan karya dan kekaryaan artinya, bisa menghidupi pelaku dan memberikan hiburan atau masukan lainnya dan ,siapa saja bisa menikmatinya. Sebagimana Yang di wartakan PELITA,tentang asset budaya setumpuk Seni tradisional darah dan permain anak yang muali perlu perhatian dan terarah terlupakan.

Seterusnya,Bila saatnya tergali dan terangkat total misal asset seni tradisional atau kebudayaan ,secara real, itu income daerah yang fleksibel atau multi guna” positf “ asal dengan sungguh – sungguh seirama, senada, senafas dan berkesinambungan dalam pembinaan , pelatihan, penyertaan , pengayaan dan pelaksanaan dalam penyelenggaraan tentunya, atau penerapan azaz manfaat dan kebersamaan. Seni tradisional bisa di jadikan objek penarik wisata dari luar dan dalam negri.aset ini bermanfaat bagi kemajuan ekonomi satu daerah yang bersifat praktis karena tinggal menggali , menempatkan pada propesi yang sesuai dan melestarikannya.
Pariwisata dan Buadya kabupaten Karawang ,memang belum tergali secara utuh dan belum di manfaatkan secara maksimal atau terexvlotasikan oleh pihak-pihak terentu yang membutuhkan atau investor-inestor , selanjutnya dan seharusnya,dengan pola sistematis yang sesuai mekanisme yang ada, itu adalah merupakan bagian lestari budaya dan berimbas tindakaan pemanfaatan asset daerah murni dan bisnis.
Jadi misal adalah topeng Banjet, asset daerah ini merupakan seni teater rakyat tradisional khas Kabupaten Karawang yang berkembang dari masa penjajahan hingga kini. Ciri seni tersebut di awal pentas, di isi dengan tradisi TATALU yang diiringi kawih-kawih atau nyayian khas seni sunda.Lalu sebagai penyertanya di dalamnya adalah seni tepak japing , yang tersohor bisa memabukan di kalangan tertentu demikian lah tersiarnya . selanjutnya, dalam cerita topeng banjet di isi tentang kehidupan seseorang atau perjuangan –perjuangan dalam merebut kemerdekaan . dalam pagelaran juga selalu ada di guyon ala karawang atau di sebut “ BODORAN “ , di sertai pula demo-demo kanuragan atau pencak silat di dalamnya.Kini sejauhmana rasa mencintai dan memiliki,sebagai kita bagian dari pewaris seni tradisional tersebut, untuk upaya dan usaha guna menjaga serta melestarikanya ?

Penulis sependapat dengan Sulistyo Tirto Kusumo, Direktur kesenian dari Deparetemen kebudayaan dan pariwisata beberapa waktu yang disiarkan oleh beberapa media cetak, mengatakan ,“ Globalisasi dan moderenisasi menbuat banyak kesenian taisional di daerah – daera tanah air teranc ampunah atau, hilang , untuk mengantisipasi makin punahnya kesenian – kesenian daerah maka , ajang PPSS yang di selenggarakan setiap tahun merupakan salah satu usaha. Hal iti di harapkan mampu menyaring arus budaya luar yang semakin membenaman budaya dan kearifan local yang di miliki setiap daerah.kegiatan PPSS sangat memberikan peran penting dalam kelestarian budaya dan kesenian, lalu bisa di jadikan sebagai tolak ukur perkembangan seni. Agenda tahunan ini seharusnya dilangsungkan juga,pada even tingkat nasional bahkan internasional, sehingga bisa mengharumkan nama bangsa dan Negara lewat kesenian. Menurutnya pula, banyak seniman daerah yang telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional melalui ajang PPSS yang di selenggarakan setiap tahun dan bis, memunculkan seniman – seniman baru sebagai penerus”.

Lalu menurut penulis seyogyanya , Mari bersama bergandengan tangan antara penerus , pelaku atau penikmat seni tradisional dan dinas – dinas terkait, dengan mematri rasa kebersamaan untuk mencintai, memilikinya demi meniti karir menata tahta ke derajat jayanya kembali seni tradisional .jangan mati rasa karena tiada dorongan atau arus globalisasi .apaladi rasa mandeg oleh ketidak berdayaan , sugesti atau emosional . seni tradisional jadikanlah salah satu modal dalam berkarya,untuyk membangun kekaryaan dan membentuk hasil sempurna yang bermanfaat di masa kini dan akan masa depan.@ /TERGAR/RED.
Template Design by faris vio