Sabtu, 01 Agustus 2009

Raja Yang Culai



Raja Yang Culas ( Cerita dari Riau )

Dahulu kala ada sebuah kerajaan yang disebut kerajaan Tiangkerarasen. Negeri itu aman dan tenteram karena Sang Raja memerintah dengan bijaksana. beliau mempunyai beberapa orang putera dan puteri dari permaisuri yang cantik jelita.

Namun ketentraman dan kebahagiaan keluarga itu tak berlangsung lama. Pada suatu hari, raja berjalan-jalan dengan menunggang kuda kesayangannya. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seorang gadis yang cantik jelita. setelah berkenalan dengan seorang gadis yang cantik jelita. Setelah berkenalan, raja mengajak gadis itu pulang ke istana. Gadis itu selain cantik ternyata mempunyai perangai yang lembut dan tutur kata yang halus. Raja jatuh cinta dan menikahi gadis tersebut. Tindakan raja ini ditentang oleh permaisuri dan putra-putrinya. Namun raja terlalu mencintai gadis itu.

setelah beberapa bulan berlalu, gadis yang menjadi isteri muda raja itupun hamil. Permaisuri dan putra putrinya makin marah. Mereka betul-betul menunjukkan sikiap benci kepada raja. Putra-putrinyapun sudah berani melawan. Keadaan ini sangat menekan Sang Raja. Lalu berpikir oleh sang Raja untuk menyingkirkan isteri mudanya.

Pada suatu hari Raja mengajak isteri mudanya berjalan-jalan di hutan. Keduanaya menyusuri sebuah sungai yang besar dengan sebuah perahu. Ketika sang istri sedang asyik menikmati pemandangan, tiba-tiba sang raja mendorongnya kesungai. Istrinya sangat terkejut, lalu berteriak-teriak minta tolong. sebenarnya hati sang Raja sangat iba, tetapi apa boleh buat ingin mengakhiri hubungannya yang tegang dengan permaisuri dan putra-putrinya.

sementara itu dihilir sungai seorang pengail melihat perempuan itu hanyut. Ia segera menyelamatkan perempuan itu yang tak lain adalah isteri muda raja Tiangkerarasen

Bulan berganti bulan tahun berganti tahun. Putera Raja yang lahir dari isteri telah beranjak remaja. Ibunya memberinama Aji Bonar. Pemuda itu mempunyai kegemaran bermain gasing dan mengail. suatu hari ia ingin pergi ke negara Tiangkerarase.. Sebab, ia mendengar kabar bahwa putra raja Tiangkerarasen suka bermain gasing dengan taruhan. suatu hari ia bisa bermain gasing dengan putra Raja. Gasing Aji Bonar menang, lalu ia membawa ayam jago taruhan kerumah. Kemenangan gasing Aji Bonar ini membuat putra raja makin penasaran. Lalu ia bertaruh yang lebih besar lagi.
Begitulah taruhan itu terjadi berulang-ulang. dari taruhan yang kecil-kecil sampai taruhan rumah yang besar lengkap dengan isinya. Pertandingan inipun dimenangkan Aji Bonar. Kekalahan putera raja yang terus menerus ini tidak membuatnya jera. justru ia makin penasaran dan bertekad harus dapat mengalahkan gasing Aji Bonar.

suatu hari putra raja mengumpulkan seluruh rakyat negeri Tiangkerarasen di gelanggang permainan gasing. Tidak lupa ia mengundang Sang Raja, ayahnya. Setelah semua berkumpul, putra raja berseru :
" Hai rakyatku, hari ini aku mempertaruhkan negeri ini beserta isinya kepada Si Aji Bonar. Jika ia kalah, ia akan mengembalikan seluruh kemenagan yang diperoleh dariku. Jika aku yng kalah maka negeri ini akan kuberikan kepadanya. Ia akan memerintah seluruh negeri ini. Apakah kalian setuju?"
"Setujuuuuuuuuuuu", jawab yang hadir serentak.

Tak lama kemudian pertandingan dimulai. seluruh hadirin bersorak-sorai menjago pilihan masing-masing. Gasing Aji Bonar berputar-putar cepat sekali dan cepat mematikan gasing putera raja. Sorak-sorai gemuruh menyambut kemenangan gasing Aji Bonar. Harin itu juga Aji Bonar menjadi raja negeri itu.

Beberapa hari kemudian ia menjemput ibunya dengan pasukian kerajaan. seluruh rakyat menyaksikan iring-iringan itu. Juga putra raja yang kalah bertaruh. Disampingnya berdiri sang Raja semula. Sang Raja merasa malu, sebab putra yang dibuang telah menjadi rajanya. Kedua orang itu menyaksikan raja Aji Bonar dengan rasa malu yang tak terhingga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template Design by faris vio